LINTASKALIMANTAN.CO || Terletak dijalan Wiramartas, Kelurahan Kotabaru Hulu Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru Mushala Darul Intisyar ini pembangunannya hingga kini belum juga rampung 100 persen.
Bahkan, dikabarkan sejak tahun 2013 sudah tak pernah tersentuh bantuan sehingga beberapa bangunan seperti tempat wudhu dan pagar belum terbangun sesuai harapan. Hanya tempat WC itupun terbilang darurat yang dapat dipergunakan para jamaah sehari-hari.
Melihat kondisi itu, majelis taklim Darul Intisyar berinisiatif membuka warung amal, yang modal awalnya diambil dari anggaran mushala itu sendiri, dan semua hasil penjualannya disumbangkan untuk pembenahan tempat ibadah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terpantau nampak jelas, para ibu-ibu majelis taklim semangat membuat makanan dan minuman yang dijual kepada masyarakat, tanpa berharap hasil yang mereka peroleh.
Pengurus mushala Darul Intinsyar Kursani kepada wartawan mengaku senang dan bangga atas inisiatif yang dilakukan oleh majelis taklim itu.
Tanpa memikirkan berapa hasil untuk mereka yang dibawa kerumah, namun karena bentuk kepedulian nyata sehingga tercetus konsep warung amal.
“Alhamdulillah, saya pribadi tidak menyangka sampai ada warung amal ini dan semuanya murni konsep pemikiran dari ibu-ibu majelis taklim. Hasilnya pun mereka sumbangkan untuk perbaikan langgar,” ungkapnya.
Pembangunan sarana ibadah tersebut sambungnya, sudah sejak lama hanya saja di tahun 2013 lalu sempat terhenti karena keterbatasan anggaran dan hingga sekarang belum ada mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.
“Padahal sebelumnya sudah pernah mengajukan proposal untuk pembangunan lanjutan mushala,sebagian ada orang yang membantu secara swadaya, hanya saja dari pemerintah sama sekali belum ada,” jelasnya.
Sementara dari salah satu penggagas terlaksananya warung amal, Sri Herliyani menjelaskan, konsep awalnya karena prihatin tempat ibadah mushala Darul Intisyar belum juga rampung sepenuhnya. Selain itu juga, karena tidak ada pagar, hewan liar seperti anjing sering naik ke halaman mushala.
“Apalagi kalau kita lihat kondisi WC nya yang ada dibelakang sebelah kanan itu hanya seadanya begitu. Dari situ muncul gagasan untuk membuka warung amal ini,” katanya.
Ia berharap ada uluran dan bantuan dari para donatur utamanya pemerintah daerah, sehingga kondisi mushala Darul Intisyar akan semakin baik.
“Harapan kami hanya satu, ada bantuan dari donatur untuk kelanjutannya. Mudah-mudahan saja nantinya pihak pemerintah mau membantunya,” pungkasnya dengan penuh harapan.
Siti Aisyah, salah satu pembeli di warung amal tersebut mengatakan, adanya warung amal ini sangat bagus, secara tidak langsung selain berbelanja makanan dan minuman masyarakat juga beramal untuk pembangunan langgar Darul Intisyar.
“Ini konsep yang sangat bagus dilakukan oleh majelis taklim. Mudah-mudahan saja harapan akan pembangunan lanjutannya dapat terpenuhi sebagaimana yang di inginkan,” ucapnya.(*/rls/duk/red).