LINTASKALIMANTAN.CO || KUTAI BARAT — PT Pertamina menyebut tidak ada pembatasan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk semua daerah. Khususnya BBM non subsidi.
“Iya tidak ada kuota kalau untuk pertalite, pertamax, pertadex, dexlite itu tidak ada kuota. Tergantung kemampuan SPBU untuk menyiapkan armada pengangkutan,” ujar August Satria Susanto, Area Manager Comrel PT Pertamina Patra Niaga Kalimantan.
Dia mengaku kelangkaan BBM di wilayah Kutai Barat satu pekan terakhir karena masih menunggu pengiriman dari kapal ke kilang pertamina di Samarinda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena BBM di produk-produk itu kan dikirimnya kalau untuk Sendawar itu dari TP BBM Samarinda. Nah itu kan ada proses, misalnya untuk kapal itu bongkar, muat isi BBM itu ke tangki-tangki.
Saya cek itu memang lagi dalam masa pengiriman dan bongkar. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan ya besok udah bisa lancar kembalilah,” jelas Satria.
Satria mengaku PT Pertamina tetap komitmen menyalurkan BBM kepada masyarakat. Hanya saja faktor cuaca sedikit menghambat proses pengiriman.
“Karena ada beberapa faktor cuaca begitu,” katanya.
Wakil Bupati Kutai Barat Edyanto Arkan mengatakan, pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina mulai normal dalam dua hari terakhir.
“Saya baru dapat informasi dari SPBU ternyata dalam dua hari ini sudah mulai normal pengiriman dari Pertamina, dua tangki tiga tangki sehari. Artinya sesuai dengan kebutuhan kita seperti biasa,” ujar Edyanto Arkan.
Edyanto mengaku sudah menyurati dan berkomunikasi langsung dengan pihak Pertamina Kaltim, menyusul terjadinya kelangkaan BBM di wilayah Kutai Barat sepekan terakhir.
“Jadi kita ucapkan juga terima kasih ke Pertamina, sudah mendengar keperluan kita di Kutai Barat, merespon keluhan kita,” ucapnya.
Sebelumnya pengelola SPBU Blintut Kecamatan Barong Tongkok menerangkan, persoalan langkanya BBM di Kutai Barat, karena pasokan dari Pertamina sangat terbatas. Biasanya sebanyak 2-3 tangki ukuran 16 KL setiap harinya. Namun sejak pekan lalu pengiriman hanya satu tangki.
“Itu juga isinya ganti-ganti, kadang premium, kadang solar, pertamax, kadang dextalite. Kan Pertamina ini menyiapkan minyak, yang mengangkutnya ada namanya Elnusa.
Nah Elnusa ini dia tidak punya kendaraan yang memadailah, karena selain di Kubar, mereka juga mengantar keliling Samarinda, sampai Sangatta, Bontang, Kukar juga, sedangkan unit mereka terbatas,” ujar Tia pengelola SPBU Belintut. (*/znl/rls/tim/red)